Sejarah Perkembangan Pengelompokan Unsur Yang wajib kita Tau

tak akan di pungkiri kenyataanya ilmu itu luas sebelum membahas mengenai Sejarah Perkembangan Pengelompokan Unsur ini, kesimpulannya kita wajib membaca Sebab dalam kehidupan kita sehari-hari kita butuh kemampuan banyak hal yang belum tentu kita ketahui bagaimana caranya. Misalnya, untuk mempunyai kemampuan di keahlian tertentu yang kita harapkan, maka kita wajib mengikuti pelatihan yang memang membagikan ilmu yang kita butuhkan. Sebelum membahas mengenai Sejarah Perkembangan Pengelompokan Unsur, Saat ini, Bisa disimpulkan bila hanya dengan belajar kita Bisa mengatasi masalah yang kita hadapi setiap hari. Kita belajar, akan mengubah diri kita, dari belum mengetahui, atau belum menguasai hal tertentu, supaya kita Bisa menyelesaikan segala sesuatu dalam kehidupan kita dan membuat kita semakin mempunyai kemampuan.

Sejarah Perkembangan Pengelompokan Unsur

Materi Kimia > Materi Kimia SMA

Artikel kali ini akan mempelajari mengenai Sejarah Perkembangan Pengelompokan Unsur.
Dalam Ilmu kimia kita wajib mengenal namanya tabel preiodik. Tabel periodik merupakan tabel yang memudahkan dalam penentuan pengelompokkan suatu unsur.

Pengelompokkan unsur sangat penting Sebab dengan pengelompokkan suatu unsur, kita mengetahui sifat dan jumlah sub-atom dan massa atom tersebut. Ini sangat penting untuk mempelajari kimia di pelajaran selanjutnya.

Sebelum itu semua kita juga wajib mempelajari sejarah perkembangan dasar pengelompokan unsur dari awal pengelompokkan unsur hingga pengelompokkan berdasarkan tabel periodik yang kita tahu sekarang ini. ya... kita langsung aja dalam pembahasannya.


Lavoisier merupakan Pendiri Ilmu Kimia Modern Pertama.
Awal mula yang mengelompokkan unsur merupakan Antoine Lavoisier di sekitar tahun 1750-an. Antoine Lavoisier merupakan seorang ahli kimia sekaligus ahli hukum dan ahli biologi.

Lavoisier dijuluki sebagai Bapak "Pendiri Ilmu Kimia Modern. Ia dijuluki tersebut Sebab mengubah pola pikir kimia di waktu itu.

Waktu itu menimbang bahan kimia tak akan dengan cara teliti, setelah Lavoisier membagikan gagasan bahwa suatu unsur Bisa dibedakan berdasarkan massa walaupun perbedaan yang sangat kecil sekalipun. Dan itulah mengubah pola pikir di waktu.

Lavoisier juga penyumbang membagikan nama untuk unsur oksigen dan sekaligus fungsinya terutama fungsi oksigen mengalir ke seluruh tubuh melalui darah.

Pengelompokkan unsur yang dilakukan oleh Lavoisier membedakan antara logam dan non-logam. Walaupun pengelompokkan masih sangat sederhana, akan tetapi gagasannya masih dipake hingga zaman sekarang.

Waktu itu terbatasnya unsur  yang dikenal. Unsur dikenal waktu itu baru 20 jenis aja.

Penyumbangan Kelompok Tiga Unsur yang mempunyai Sifat yang Sama.

Setelah Lavoisier penyumbangan pertama pengelompokkan unsur. di tahun 1829, Seorang yang membagikan pengembangan pengelompokkan unsur berdasarkan Triade oleh Johan Wolfgang Dobereiner seorang ahli kimia dari Jerman.

Unsur Berdasarkan Triade diperoleh dari sifat yang sama berdasarkan massa atom relatif dengan massa rata-rata dari dua unsur yang berbeda.

Unsur yang diteliti waktu itu oleh Wolfgang merupakan stronsium yang mirip dengan kalsium dan barium. Selain ketiga itu masih ada lagi unsur yang sama.

Sebab hanya terpaut di beberapa unsur sehingga pengelompokkan unsur yang dilakukan Dobereiner kurang berjaya, akan tetapi Dobereiner membagikan sumbangan berarti dalam membangun tangga pengelompokkan unsur modern.

Hukum Oktaf oleh John Alexander Reina Newlands
John Alexander Reina Newlands merupakan seorang ahli kimia dari kebangsaan inggris. Newlands merupakan yang membuat Hukum oktaf sebagai sumbangan kimia yang lain.

Sesuai dengan namanya hukum oktaf bahwa unsur hampir sama dengan kenaikan oktaf di musik. Nada yang kecil akan hampir sama dengan nada yang besar dan akhirnya kembali ke nada yang kecil bukan. Misalnya, Do Re Mi Fa So La Si Do Re Mi ...... Disini akan terjadi pengulangan.

Begitu pula dengan unsur. Unsur yang mempunyai massa relatif yang kecil disamakan dengan massa relatif yang besar. Sehingga Massa relatif unsur yang berbeda mempunyai kesamaan dengan Massa atom relatif besar. Itulah yang membagikan gagasan untuk membagikan nama pengelompokkan unsur yang bernama hukum oktaf tersebut. Disitu ternyata unsur yang berselisih 1 oktaf mempunyai kemiripan sifat.

akan tetapi, hukum oktaf hanya Bisa membagikan bila unsur-unsur tersebut unsur ringan, bukan unsur berat, lihatlah di tabel periodik. Periode 6 ke bawah. Dan unsur yang berat tak akan mempunyai kemiripan sifat, bila memakai hukum oktaf tersebut.

Sistem Periodik oleh Dmitry Ivanovich Mendeleev
Dmitri Ivanovich Mendeleev merupakan ahli kimia dari kebangsaan Rusia yang merumuskan pengelompokkan unsur berdasarkan sistem periodik di tahun 1869.

Pengelompokkan unsur itu, disebut sistem periodik Sebab sebagai unsur-unsur disusun menurut kenaikkan massa atom relatifnya,  mempunyai sifat yang sama di saat menjalani pengulangan.

Sistem periodik oleh Mendeleev membagikan fakta bahwa sifat-sifat unsur merupakan fungsi pengulangan (periodik) dari massa atom relatifnya.

Mendeleev mengelompokkan dalam golongan-golongan berdasakan kesamaan sifat di saat terjadi pengulangan. Sedangkan kenaikan massa atom relatif, mandeleev membagikan nama periode.

 Pengelompokkan ini berdasarkan 63 unsur yang ditemukan di waktu itu.

Dalam tabel yang dibuat mandeleev ada yang kosong ada, mandeleev sengaja mengosongkan tempat itu, supaya suatu hari akan mendapatkan unsur yang masuk dalam tempat yang dikosongkan itu. Contoh penemuan mandeleev dimasukkan tempat kosong tersebut merupakan germanium dan ekasilikon. 

Sistem periodik Modern dari Henry G. Moseley

di awal abad 20, setelah penemuan nomor atom, Henry Moseley menunjukan bahwa urut-urutan unsur dalam sistem periodik Mendeleev sesuai dengan kenaikan nomor atomnya. Penempatan telerium (Ar = 128) dan iodin (Ar = 127) yang tak akan sesuai dengan kenaikan massa atom relatif, ternyata sesuai dengan kenaikan nomor atomnya (nomor atom Te = 52; I = 53).

Ya... itu aja Bisa saya berikan atas kurangnya mohon maaf atau komentar aja.

Tweet